Selasa, 31 Juli 2012

Cara Menyusui Yang Benar




1.      Posisi-posisi menyusui yang benar
    Ada berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti menyusui bayi kembar dapat dilakukan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan.
           Keunggulan ASI perlu ditunjang oleh cara pemberian yang benar, misalnya: pemberian segera setelah lahir, pemanfaatan kolostrum dan pemberian makanan pendamping setelah usia 6 bulan. Sehingga diperlukan usaha-usaha/ pengelolan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri bayinya.
                  Persiapan menyusui pada masa kehamilam merupakan hal yang penting, sebab dengan persiapan yang lebih baik maka ibu lebih siap untuk menyusui bayinya. Oleh karena itu, ibu harus sudah mempersiapkan dirinya sejak awal.

2.      Cara-cara menyusui yang benar sehingga manfaat yang ingin didapatkan dari ASI dapat maksimal
  1. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai disinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
1)      Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
2)      Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan)
3)      Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.
4)      Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).
5)      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6)      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
  1. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu saja
  2. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara:
1)      Menyentuh pipi dengan puting susu
2)      Menyentuh sisi mulut bayi
e.       Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan kemulut bayi.
1)      Usahakan sebagian besar areola dapat masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang teletak dibawah payudara.
2)      Posisi yang salah yaitu apabia bayi hanya menghisap pada puting susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet
3)      Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
f.       Melepas isapan bayi
1)      Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut
2)      Dagu bayi ditekan kebawah
g.      Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan sekitar payudara, biarkan kering dengan sendirinya
h.      Menyendawakan bayi
1)      Bayi digendong tegak dengan bersandar dengan bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
2)      Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
3.      Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
            Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi malas menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar dapat dilihat:
a.       Bayi tampak tenang
b.      Badan bayi menempel pada perut ibu
c.       Mulut bayi terbuka lebar
d.      Dagu menempel pada payudara ibu
e.       Sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi
f.       Bayi tampak menghisap kuat
g.      Puting susu ibu tidak terasa sakit
h.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i.        Kepala bayi tidak menengadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar