A. Pengertian
Malposisi
merupakan posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu. Malpresentasi adalah semua presentasi
lain dari janin, selain presentasi verteks.
B.
Masalah
Janin dalam keadaan malpresentasi dan malposisi sering
menyebabkan partus lama atau partus macet.
C.
Penanganan Umum
1. Lakukan penilaian cepat mengenai kondisi ibu termasuk
tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu)
2. Lakukan penilaian kondisi janin :
a. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) segera setelah
his
b. Hitung DJJ selama satu menit penuh paling sedikit
setiap 30 menit selama fase aktif dan setiap 5 menit selama fase kedua.
c. Jika DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali
permenit kemumgkinan gawat janin.
d. Jika ketuban pecah, lihat warna cairan ketuban
e. Jika ada mekanium yang kental, awasi lebih ketat atau
lakukan intervensi untuk penanganan gawat janin.
f. Tidak adanya cairan pada saat ketuban pecah menandakan
adanya pengurangan jumlah air ketuban yang mungkin ada hubungannya dengan gawat
janin
3. Berikan dukungan moral dan perawatan pendukung
lainnya.
4. Lakukan penilaian kemajuan persalinan memakai
partograf.
D.
Diagnosis Presentasi Dan Posisi Janin
1. Menentukan Presentasi
Jika presentasi
verteks, tentukan posisi kepala menurut anatomi tulang kepala. Selain
presentasi dahi, muka, ganda/kombinasi dan bokong.
2. Menentukan Posisi Kepala
Janin
Kepala
janin biasanya masuk ke rongga panggul ibu dengan posisi ubun-ubun kecil
lintang, dengan ubun-ubun kecil janin melintang pada rongga panggul ibu. Dengan
penurunan, kepala janin mengalami rotasi sehingga ubun-ubun kecil terletak
dibagian depan pada rongga panggul ibu. Kegagalan perputaran ubun-ubun kecil ke
depan sebaiknya ditatalaksana sebagai posisi ubun-ubun kecil belakang.
Variasi
posisi pada presentasi normal adalah posisi verteks, yang mengalami fleksi
sempurna, dengan posisi ubun-ubun kecil terletak lebih rendah pada vagina
dibandingkan dengan sinsiput. Jika kepala janin mengalami fleksi sempurna
dengan ubun-ubun kecil depan atau lintang (pada awal persalinan), lanjutkan
dengan persalinan normal.
Jika
kepala janin tidak berada dalam posisi ubun-ubun kecil depan, berarti posisi
janin adalah posisi oksiput posterior atau posisi oksiput lintang.
E.
Diagnosis Malpresentasi
1. Presentasi Dahi
Letak kepala antara
fleksi dan defeksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling depan.
Pada penempatan dahi, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak
muka atau letak belakang kepala. Terjadi karena ekstensi parsial kepala janin
sehingga terletak lebih tinggi dari sinsiput. Frekuensi persistant brow
presentation jarang ditemukan dan lebih banyak pada multi dari primi.
2. Etilogi
a. Anak kecil atau sudah meninggal
b. Penempatan dahi persisten
c. Seperti letak muka.
3. Diagnosis
a. Pemeriksaan abdomen
Kepala janin 3/5
diatas simfisis pubis; oksiput lebih tinggi dari sinsiput; bokong teraba di
fundus dan kepala dibawah; benjolan kepala terdapat pada tempat punggung, ini
membuat sudut agak tajam (sudut fabre).
b. Auskultasi
Paling jelas
terdengar melewati dada.
c. Pemeriksaan vagina
Teraba UUB, orbita,
glabella, dan pangkal hidung, sementara dagu tidak teraba.
4. Penanganan Khusus
Pada
presentasi dahi, biasanya kepala tidak turun dan persalinan macet. Konversi
spontan kearah presentasi verteks atau muka jarang terjadi khususnya jika janin
mati atau kecil. Konversi spontan biasanya jarang terjadi pada janin hidup
dengan ukuran normal jika ketuban telah pecah.
a. Jika janin hidup, lakukan seksio sesarea
b. Jika janin mati, dan pembukaan serviks :
1) Tidak lengkap, lakukan seksio sesarea
2) Lengkap, lakukan kraniotomi
3) Jika tidak terampil melakukan kraniotomi, lakukan
seksio sesarea.
5. Presentasi Muka
Letak kepala tengadah
(defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah muka. Hal
ini disebabkan karena hiperekstensi kepala janin, jadi oksiput dan punggung
berhubungan rapat. Muka terlihat kebawah, tidak teraba oksiput maupun sinsiput
pada pemeriksaan vagina. Posisi ditentukan oleh dagu (mento), jadi ada posisi :
a. Left Mento Anterior
(LMA)
: dagu kiri depan
b. Right Mento Anterior
(RMA)
: dagu kanan depan
c. Left Mento Posterior
(LMP)
: dagu kiri belakang
d. Right Mento Posterior
(RMP)
: dagu kanan belakang
6. Posisi Dagu Anterior
Jika pembukaan
lengkap, biarkan persalinan spontan; jika kemajuan lambat dan tidak terdapat
tanda-tanda obstruksi, percepat persalinan dengan oksitoksin, jika kepala tidak
turun dengan baik, lakukan ekstraksi wnam (forsep). Jika pembukaan tidak
lengakap dan tidak ada tanda-tanda obstruksi akselerasi dengan oksitoksin,
periksa kemajuan persalinan secara presentasi verteks.
7. Posisi dagu posterior
Jika pembukaan
serviks lengkap, lahirkan dengan seksio sesarea, jika pembukaan serviks tidak
lengkap, nilai penurunan, rotasi, dan kemajuan persalinan. Jika macet, lakukan
seksio sesarea. Jika janin mati, lakukan kraniotomi (kalau terampil) atau
seksio sesarea
8. Presentasi Ganda (Majemuk)
Menurut EASTMAN
adalah keadaan dimana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin
dan bersama-sama memasuki panggul. Misalnya tangan disamping kepala, kaki
disamping kepala, atau tangan disamping bokong.
9. Presentasi Bokong (Sungsang)
Janin yang letaknya
memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada difundus dan boking dibawah. (Rustam
Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998). Klasifikasi :
a. Presentasi bokong murni (Frank breech Presentation)
Paha dalam keadaan fleksi dan tungaki bawah ekstensi kebagian depan tubuh.
b. Presentasi Sungsang Sempurna (Complete Breech) Paha
dapat fleksi ke arah abdomen dan kedua tungaki bawah pada paha.
c. Presentasi Sungsang Tidak Sempurna / Presentasi Kaki (Incomplete
Breech) Satu atau kedua kaki, atau satu atau kedua lutut, merupakan bagian
paling rendah.
Posisi bokong
ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1) Left Sacrum Anterior
(Sakrum kiri depan)
2) Right Sacrum Anterior (Sakrum
kanan depan)
3) Left Sacrum Posterior
(Sakrum kiri belakang)
4) Right Sacrum Posterior (Sakrum
kanan Belakang)