1.
Posisi-posisi
menyusui yang benar
Ada berbagai macam posisi menyusui, yang
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus
yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti menyusui bayi kembar dapat
dilakukan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri
dan kanan.
Keunggulan ASI perlu ditunjang oleh cara pemberian yang
benar, misalnya: pemberian segera setelah lahir, pemanfaatan kolostrum dan
pemberian makanan pendamping setelah usia 6 bulan. Sehingga diperlukan
usaha-usaha/ pengelolan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri
bayinya.
Persiapan menyusui pada masa
kehamilam merupakan hal yang penting, sebab dengan persiapan yang lebih baik
maka ibu lebih siap untuk menyusui bayinya. Oleh karena itu, ibu harus sudah
mempersiapkan dirinya sejak awal.
2.
Cara-cara
menyusui yang benar
sehingga manfaat yang ingin didapatkan dari ASI dapat maksimal
- Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai disinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
- Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
1) Ibu
duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi
yang rendah (agar kaki ibu tidak menggantung) dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi
2) Bayi
dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan)
3) Satu
tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.
4) Perut
bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya
membelokkan kepala bayi).
5) Telinga
dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6) Ibu
menatap bayi dengan kasih sayang
- Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu saja
- Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara:
1) Menyentuh
pipi dengan puting susu
2) Menyentuh
sisi mulut bayi
e. Setelah
bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan
puting serta areola dimasukkan kemulut bayi.
1) Usahakan
sebagian besar areola dapat masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada
dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat
penampungan ASI yang teletak dibawah payudara.
2) Posisi
yang salah yaitu apabia bayi hanya menghisap pada puting susu saja, akan mengakibatkan
masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet
3) Setelah
bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
f. Melepas
isapan bayi
1) Jari
kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi melalui sudut mulut
2) Dagu
bayi ditekan kebawah
g. Setelah
selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu
dan sekitar payudara, biarkan kering dengan sendirinya
h. Menyendawakan
bayi
1) Bayi
digendong tegak dengan bersandar dengan bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan.
2) Bayi
tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
3.
Cara
pengamatan teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui yang tidak benar dapat mengakibatkan
puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI selanjutnya atau bayi malas menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu
dengan teknik yang benar dapat dilihat:
a. Bayi
tampak tenang
b. Badan
bayi menempel pada perut ibu
c. Mulut
bayi terbuka lebar
d. Dagu
menempel pada payudara ibu
e. Sebagian
besar areola masuk
kedalam mulut bayi
f. Bayi
tampak menghisap kuat
g. Puting
susu ibu tidak terasa sakit
h. Telinga
dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i.
Kepala bayi tidak menengadah