Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit
infeksi penyebab kematian dengan urutan atas atau angka kematian (mortalitas) tinggi, angka
kejadian penyakit (morbiditas),
diagnosis dan terapi yang cukup lama. Di Indonesia TBC merupakan penyebab
kematian utama dan angka kesakitan dengan urutan teratas setelah ISPA. Indonesia menduduki urutan ketiga setelah India dan China dalam jumlah penderita TBC di
dunia. Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini
setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul
satu penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali
satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Tuberculosis (TBC) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama
menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga
menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TBC menular melalui
droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Pada sedikit kasus, TBC
juga ditularkan melalui susu. Pada keadaan yang terakhir ini, bakteri yang
berperan adalah Mycobacterium
bovis. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu
tahan terhadap asam pada pewarnaan (Basil Tahan Asam). Kuman TB cepat mati
dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di
tempat yang gelap dan lembek. Dalam jaringan tubuh, kuman ini dapat dorman
selama beberapa tahun. Kuman dapat disebarkan dari penderita TB BTA positif
kepada orang yang berada disekitarnya, terutama yang kontak erat. TBC merupakan
penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TBC dapat menularkan penyakit
kepada 10 orang di sekitarnya. Menurut perkiraan WHO, 1/3 penduduk dunia saat
ini telah terinfeksi M.
tuberculosis. Kabar baiknya adalah orang yang terinfeksi M. tuberculosis tidak
selalu menderita penyakit TBC. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan
untuk membatasi infeksi sehingga tidak bermanifestasi menjadi penyakit TBC.
Kuman Tuberkulosis :
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu taha terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.:
Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu taha terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.:
Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
I. TANDA DAN GEJALA
Penderita TBC akan mengalami berbagai
gangguan kesehatan, seperti batuk berdahak kronis, demam subfebril, berkeringat
tanpa sebab di malam hari, sesak napas, nyeri dada, dan penurunan nafsu makan.
Semuanya itu dapat menurunkan produktivitas penderita bahkan kematian.
Gejala Umum :
Batuk terus menerus dan
berdahak selama 3 minggu atau lebih
Gejala lain yang sering dijumpai :
Dahak bercampur darah
Batuk darah
Sesak nafas dan rasa nyeri
dada
Badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat
malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari satu bulan.
Gejala-gejala tersebut diatas dijumpai
pula pada penyakit paru selain TBC. Oleh sebab itu orang yang datang dengan
gejala diatas harus dianggap sebagai seorang “suspek tuberkulosis” atau
tersangka penderita TB, dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara
mikroskopis langsung. Selain itu, semua kontak penderita TB Paru BTA positif
dengan gejala sama, harus diperiksa dahaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar